GRESIK – Laga tandang masih jadi momok menakutkan bagi Gresik United. Dua kali melakoni laga tandang, Renan Silva dkk selalu keok. Yakni saat melawan Persibo Bojonegoro (7/9) dan Persipal Palu (25/9).
Tentu ada faktor yang membuat Gresik United seakan tak berdaya saat bertandang. Apalagi, dalam dua pertandingan tandang itu, Laskar Joko Samudro selalu kebobolan di menit-menit awal pertandingan. ”Itu yang membuat kami kehilangan ketenangan dan terburu-buru ingin mengejar ketertinggalan,” jelas pelatih Gresik United Stefan Keeltjes.
Taktikal akhirnya tidak berjalan dengan baik. Lawan juga langsung bermain bertahan untuk menjaga keunggulan. ”Lawan melakukan total defend dengan menumpuk semua pemain di belakang,” tambah mantan asisten pelatih Bali United itu.
Stefan pun langsung melakukan evaluasi total. Dia tidak ingin di laga-laga away selanjutnya, Gresik United pulang tanpa membawa poin. ”Kesalahan mendasar dan kelalaian. Faktor mental juga berpengaruh di sini hingga bisa kebobolan di menit awal,” ujarnya.
Soal mental, Stefan sudah pernah mendatangkan psikolog. Khususnya setelah kalah melawan Persibo. Apakah metode ini akan kembali dilakukannya?
Pelatih berusia 39 tahun itu menuturkan lebih memilih berkomunikasi intens kepada pemain kali ini. Tiap selesai latihan, dia dan staf pelatih memberikan sesi khusus untuk melakukan pembicaraan kepada pemain. ”Kami ingatkan untuk selalu berpikir positif dan fokus sejak menit awal,” ucapnya.
Nah, karena Gresik United musim ini banyak dihuni oleh pemain muda, Stefan juga melakukan pendekatan lainnya. Yakni melakukan pembicaraan empat mata kepada beberapa pemain muda miliknya. ”Agar mental mereka bisa naik. Bisa kuat dalam tiap pertandingan,” terangnya.