Ingin Mengembalikan Tradisi, Fanatisme, dan Kejayaan Gresik United
Berstatus CEO Gresik United tidak membuat Muhammad Allan merasa tinggi hati. Dia lebih suka berada di pinggir lapangan saat pemain Laskar Joko Samudro latihan. Terkadang ikut memotivasi pemain ketika kelelahan.
Sosoknya memang luar biasa. Usianya masih 28 tahun. Dia juga pernah menimba ilmu sepak bola ketika junior. Karena itu, dia sangat mengerti bagaimana kehidupan para pesepakbola ketika menjalani latihan persiapan menuju kompetisi. ”Saya mengerti standar-standar yang harus dicapai pesepakbola. Jadi saya banyak membagi pengalaman, tapi tetap tidak boleh mencampuri urusan strategi pelatih,” kata pria yang akrab disapa Gus Allan tersebut.
Gus Allan memang baru kali ini memegang tim. Dia ditunjuk langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani untuk jadi CEO. Diminta membantu dan menjadikan sebagai klub yang profesional.
Darah muda dan pemikiran modernnya diharap bisa merubah sistem kolot yang selama ini sempat merusak Gresik United. Dia diminta jadi penjaga agar tim kebanggaan Kota Pudak tidak lagi diisi orang-orang yang tidak punya passion di sepak bola. ”Saya juga masih belajar. Tapi paling tidak, dengan manajemen baru, Gresik United harus ke arah yang lebih baik,” harapnya.
Penunjukan Subangkit adalah salah satu contoh keseriusan dibawah kepemimpinannya untuk menaikkan Gresik United ke kasta kedua. Pemilihan pemain berkualitas melalui seleksi serius juga cara lain.
Selain target tersebut, Allan juga sudah menyusun program jangka panjang. Yang pertama akan dilakukan adalah pembenahan grass root sepak bola di Gresik. Dia ingin membuat Gresik United junior, mulai U-12 hingga U-19.
”Saya tidak akan membuat Gresik United academy. Saya justru ingin menggandeng SSB yang ada di Gresik untuk sama-sama bersinergi,” tuturnya. Dia akan memulai membuat kompetisi internal usia muda di Gresik. ”Nanti pemain-pemain terbaik akan diseleksi untuk masuk ke Gresik United,” bebernya.
Memperbanyak kompetisi baginya adalah salah satu cara penting untuk memunculkan bibit-bibit pesepakbola terbaik di Gresik. Cara itu juga yang nanti membuat gairah sepak bola di Gresik bangkit lagi. ”Jadi anak-anak ini tidak perlu lagi ke luar kota untuk berkompetisi. Cukup di Gresik saja dan bakal punya tujuan, masuk ke Gresik United,” bebernya.
Rencana jangka panjang lain yang sudah dipatok adalah pembangunan traning ground. Dia ingin Gresik United nantinya punya training ground yang bisa digunakan sebagai sarana latihan dan kompetisi tim junior. ”Ini masih proses, sudah ada lokasi yang akan kami jadikan training ground,” jelasnya.
Agar keuangan Gresik United sehat, selain menggandeng beberapa perusahaan besar di Gresik untuk jadi sponsor, Allan ingin mengembangkan merchandise Gresik United. Dia melihat potensi itu ada. Apalagi, Ultras Gresik adalah suporter yang militan dan selalu mendukung seluruh kebutuhan tim. ”Tinggal membentuk tim marketing saja. Lokasi store juga sudah ada dalam waktu dekat dibangun,” paparnya.
Allan berharap ke depan, Gresik United jadi salah satu klub kuat di Indonesia. Potensi itu sangat mungkin bisa dilakukan Gresik United. ”Di era Petro dulu sepak bola Gresik luar biasa, pemain-pemain juga selalu muncul di sini, tinggal dijalankan dengan baik dan sepenuh hati InsyaAllah Gresik United bisa jadi salah satu tim terbaik,” katanya.